Kata Pengantar
Asaalamualaikum Wr. Wb.
Puji syukur kehadirat Allah SWT, karena dengan segala rahmat dan
hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan tugas Prilak Organisasi tentang stres
kerja.
Karya tulis ini disusun sebagai salah satu tugas yang diderikan oleh
Dosen Charisma Ayu Pramudita, M.HRM. Sebagai tugas Prilak Organisasi.
Semoga Allah SWT berkenan membalas kebaikan yang telah diberikan
kepada penulis, penulis menyadari bahwa karya tulis ini belum begitu sempurna,
oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis
harapkan demi penyempurnaan karya tulis ini, semoga karya tulis ini dapat
bermanfaat bagi kita semua, Amin Yarobal Alamin.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb.
Daftar Isi
1.
Kata
pengantar.....................................................................................
2.
Daftar
isi................................................................................................
3.
Bab
I pendahuluan...............................................................................
1.1 Latar
Belakang...............................................................................
1.2 Rumusan
masalah..........................................................................
1.3 Manfaat
penulisan..........................................................................
4. Bab
II Pembahasan..............................................................................
2.1
pengertian motivasi......................................................................
2.2 Bentuk-Bentuk Motivasi Dalam Sebuah Perusahaan................
2.3Fungsi motivasi bagi kinerja karyawan......................................
2.2 Bentuk-Bentuk Motivasi Dalam Sebuah Perusahaan................
2.3Fungsi motivasi bagi kinerja karyawan......................................
2.4
contoh kasus..................................................................................
2.5
cara penyelesain............................................................................
5. Bab
III penutup...................................................................................
3.1 kesimpulan.....................................................................................
3.2 Saran...............................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Sumberdaya manusia merupakans alahsatu factor terpenting yang mempengaruhi keberhasilan suatu perusahaan.Di era global ini, kebutuhana kansumber daya manusia yang
berkualita suntuk sebuah perusahaan adalah sangat penting dimiliki oleh suatu organisasi, karenaitukeberhasilanorganisasisangatditentukanolehunsurmanusia
(Nawawi, 2004). Pemilihan sumber daya manusia yang berkualitas harus diperhatikan untuk menunjang keberhasilan produktivitas perusahaan. Karena sumber daya manusia yang baik akan memudah kan bagi perusahaan untuk mencapai visi, misi,
dan tujuannya.
Dalam
memenuhi kebutuhan suber daya manusia yang berkualitas, seorang manajer
perusahaan harus mampu memahami perilaku karyawannya. Perilaku karyawan adalah
suatu bentuk tindakan yang dilakukan oleh anggota perusahaan yang dapat secara
langsung maupun tidak langsung mempengaruhi efektivitas kerja suatu perusahaan
(Elbert dan Briffin, 2011). Antara satu individu dengan individu yang
lainnya memiliki sifat yang berbeda. Ada individu yang mampu melaksanakan
tugasnya dengan sangat baik ada pula yang kurang baik. Untuk itu diperlukan
suatu dorongan agar karyawan mampu meningkatkan kinerjanya.
Peningkatan kinerja para karyawan bukan lah hal yang mudah karena banyak factor yang mempengaruhi tinggi rendah nya kinerja karyawan. Kinerja sumber daya manusia adalah prestasi keja
(output) baik kualitas maupun kuantitas
yang dicapai sumber daya manusia tiap satuan periode dalam melaksanakan tugas kerjanya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya (Mangkunegara, 2006). Kinerja karyawa nmerupakan salah satu hal yang sangat penting dalam suatu perusahaan untuk meningkatkan nya. Kinerja dapat diartikan sebagai hasil pencapaian dari tujuan yang telah direncanakan.
Motivasi adalah dorongan yang memberikan daya perangsang kepada pegawai yang
bersangkutan agar pegawai tersebut bekerja dengan segala daya upaya (Manullang,
2002). Motivasi disini sangat diperlukan
para karyawan untuk meningkatkan kinerja mereka. Karena telah diketahui bahwa karyawan dalam sebuah perusahaan adalah sebagai
motor penggerak dari seluruh aktivitas dalam mencapai tujuan organisasi. Dengan begitu, perusahaan tidak boleh hanya memfokuskan perhatiannya pada tujuans aja,
melainkan juga kepada hal-hal sepele seperti karyawan. Di samping tujuan, perusahaan juga harus mampu memperhatikan kesejahteraan karyawan.
Dalam memotivasi
para karyawan sangat memerlukan motivator atau disebut juga seseorang yang mampu menjadi mesin penggerak tenaga kerja. Ada banyak bentuk motivasi kerja yang dapat dilakukan oleh motivator untuk merangsang semangat kerja karyawan.
Menggunakan teknik pengukuran motivasi kerja dan mengolah dengan baik unsur-unsur penggerak motivasi merupakan cara yang
efektif untuk meningkat kan motivasi pegawai.
Melakukan observasi pada beberapa perusahaan juga mampu mendukung.
Dengan begitu, ada banyak hal yang dapatdilakukan perusahaan untuk meningkat kan motivasi yang berhubungan dengan produktivitas kerja.
1.2 Rumusan
masalah
1. Apa
pengertian motivasi
2. Apa fungsimotivasibagikinerjakaryawan
3. Apasajabentuk-bentukmotivasidalamsebuahperusahaan
1.3 Tujuan
Penulis
Sesuai
dengan latar belakang masalah tersebut, tujuan penulisan masalahnya antara lain
:
1.
Untuk
mengetahui pengertian motivasikerja.
2. Untuk mengetahui fungsimotivasikerjabagikinerjakaryawan.
3. Untuk mengetahui bentuk-bentukmotivasikerjadalamsebuahperusahaan
1.4 Manfaat
Penulisan
Dengan adanya penulisan ini di harapkan bisa menjadi pedoman
bagi kita untuk dapat menghindari stres kerja, agar produktivitas kita dalam
bekerja dapat meningkat, dan memberikan wawasan kepada para pembaca mengenai
stres kerja dan bagaimana cara memanagemen stress kerja
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian motivasi
Robbins
dan Judge (2007) mendefinisikan motivasi sebagai proses yang menjelaskan
intensitas, arah dan ketekunan usaha untuk mencapai suatu tujuan. Selanjutnya,
Samsudin (2005) memberikan pengertian motivasi sebagai proses mempengaruhi atau
mendorong dari luar terhadap seseorang atau kelompok kerja agar mereka mau
melaksanakan sesuatu yang telah ditetapkan. Motivasi juga dapat diartikan
sebagai dorongan (driving force) dimaksudkan sebagai desakan yang alami untuk
memuaskan dan memperahankan kehidupan.
2.2
FungsiMotivasiKerjaBagiKinerjaKaryawan
Motivasi seseorang dipengaruhi oleh
stimuli kekuatan intrinsik yang ada pada diri seseorang/individu yang
bersangkutan, stimuli eksternal mungkin juga dapat mempengaruhi motivasi,
tetapi motivasi itu sendiri mencerminkan reaksi individu terhadap stimuli
tersebut.
Adapun tujuan pemberian motivasi menurut Hasibuan,
antara lain :
1) Mendorong gairah dan semangat kerja bawahan,
2) Meningkatkan moral dan kepuasan kerja
karyawan;
3) Meningkatkan produktivitas kerja karyawan;
4) Mempertahankan loyalitas dan kestabilan karyawan
perusahaan;
5) Meningkatkan disiplin dan menurunkan tingkatan abseni
karyawan;
6) Menciptakan suasana dan hubungan kerja yang
baik;
7) Meningkatkan kreativitas dan partisipasi
karyawan;
8) Meningkatkan kesejahteraan karyawan;
9) Mempertinggi rasa tanggung jawab karyawan terhadap
tugas-tugasnya.
Menurut pendapat Diwan bahwa manusia mempunyai
kebutuhan yang mendorong timbulnya perilaku. Motivasi, sebagaimana terlihat
adalah berasal dari dalam diri individu yang kernudian diaplikasikan dalam
bentuk perilaku.
Perilaku terjadi karena suatu determinan tertentu,
baik biologis maupun psikologis atau berasal dari Imgkungan. Determinan ini
akan merangsang timbulnya suatu keadaan psikologis tertentu dalam tubuh yang
disebut kebutuhan, kebutuhan menciptakan suatu keadaan tegang (tention) dan ini
mendorong perilaku untuk memenuhi kebutuhan tersebut (perilaku instrumental).
Bila kebutuhan terpenuhi, ketegangan akan melemah
sampai timbul ketegangan lagi dengan munculnya kebutuhan baru. Inilah yang
disebut motivasi. Tidak semua penlaku mengikuti pola daur seperti itu. Bila
determinan yang menimbulkan kebutuhan itu tidak ada lagi, maka daur tidak
terjadi.
Berangkat dari papaaran di atas dapat diketahui bahwa
pemberian motivasi tidak terlepas dari kebutuhan individu itu sendih dan
berbagai faktor internal yang membut seseorang puas. Menurut Hasibuan pemberian
motivasi pada pegawai bertujuan untuk: fa) mendorong gairah dan semangat kerja
pegawai; (b) meningkatkan moral dan kepuasan kerja; (c) meningkatkan
produktivitas kerja; (d) mempertahankan loyalitas dan kestabilan dan menurunkan
tingkat absensi karyawan; dan (e) meningkatkan kedisiplinan dan menurunkan
tingkat absensi karyawan; dengan demikian motivasi berfungsi untuk: (a)
meningkatkan hasil kerja; (b) mempercepat proses penyelesaian pekerjaan; dan
(c) sebagai sarana pencapaian tujuan dan pengembangan prestasi.
Sebagai makhluk sosial manusia membutuhkan hidup
bermasyarakat dan bisa berintegrasi dengan masyarakatnya, hingga metahirkan
proses sosial dan relasi sosial. Sedangkan sebagai makhluk biologis manusia
didorong oleh kebutuhan untuk mempertahankan hidupnya seperti makan, minum,
sandang dan papan disamping membutuhkan status (kedudukan) sosial yang baik.
Karena itu dalam tindakannya manusia didorong oleh tuntutan tersebut.
Sehubungan dengan tuntutan tersebut maka asas motivasi (ekstrinsik) pada
pegawai dengan mengacu kepada pendapat Hasibuan adalah:
a. Asas mengikutsertakan, yaitu mengajak bawahan untuk ikut
berpartisipasi dan memberikan kesempatan kepada mereka mengajukan
pendapat, rekomendasi dalam proses pengambilan keputusan.
b. Asas komunikasi, yaitu menginformasikan tujuan yang akan dicapai dengan
jelas, cara mengerjakan dan kendala-kendala yang dihadapi.
c. Asas pengakuan, berupa pemberian penghargaan, pujian dan pengakuan yang
wajar kepada bawahan sesuai dengan prestasi kerjanya
d. Asas adil dan bijak
e. Asas perhatian timbal balik, bawahan yang berhasil mencapai tujuan
dengan baik, atasan memebrikan alat dan jenis motivasi untuk peningkatan
prestasi (kerjasama saling menguntungkan).
Manusia pada dasarnya bekerja untuk memenuhi kebutuhan
hidup, sehingga dalam situasi sulit kita sering mendengar ungkapan dari
seseorang: “pekerjaan apa saja, yang penting bisa menyambung kehidupan”.
Kebutuhan hidup tidak hanya bersifat materi saja,
tetapi juga immaten, berupa kepuasan batin, kesenangan dan kegembiraan karena
prestasi kerja, Karena itu manusiajuga memerlukan pengakuan terhadap prestasi
kerjanya supaya ia mencapai kepuasan batin.
Aktivitas perilaku biasanya muncul karena ada tujuan,
maka para pemimpin atau atasan dalam memotivisir bawahannya dalam organisasinya
hsrus memperhatikan kebutuhan-kebutuhan tersebut. Kepentingan individu itu
rnelekat pada masing-masing orang dan dibawa ke dalam organisasi.
Dengan demikian dapat diketahui bahwa dalam sebuah
organisasi terdapat dua pola kepentingan, yaitu kepentingan individu dan
kepentingan organisasi. Tingkat kepuasan dan pengabdian seseorang kepada
organisasi pada dasarnya tergantung pada sejauhmana kedua bentuk kepentingan
itu salaing bersesuaian. Dalam konteks inilah diperlukan peran pimpinan
organisasi untuk mengadakan bimbingan kepada bawahan, agar kepentingan bawahan
tersebut tidak kontradiktif dengan kepentingan organisasi. Jika penyesuaian ini
mengalami kegagalan dimana masing-rnasing individu menjadikan organisasi
sebagai alat untuk memperoleh kepentingan pribadinya.
2.3 Bentuk-BentukMotivasiKerjadalamSebuah Perusahaan
Menurut Sastrohadiwiryo (2002 : 270)
bentuk – bentuk Motivasi adalah sebagai berikut:
1.
Kompensasi
Bentuk Uang
Bentuk yang paling sering diberikan kepada tenaga kerja adalah berupa kompensasi. Kompensasi yang biasanya berwujud uang. Kompensasi sebagai kekuatan untuk memberikan motivasi selalu memiliki reputasi atau nama yang baik, dan memang sudah selayaknya demikian.
Pemberian kompensasi berupa uang merupakan perangsang kerja yang sangat efektif karena uang sangat diperlukan untuk kelangsungan hidup. Uang merupakan kebutuhan fundamental, pemberian kompensasi memiliki dua pengaruh prilaku. Keanggotaan adalah pengaruh yang aling luas yang mempengaruhi tenaga kerja pada semua tingkat pendapatan. Pengaruh yang kedua adalah negative dari sudut pandang perusahaan, dan cenderung terbatas hanya pada tenaga kerja yang pendapatannya tidak lebih dari tingkat “standar kehidupan yang layak” dan cenderung menganggap kompensasi bentuk uang tidak seimbang.
2. Pengarahan dan pengendalian
Pengarahan dimaksudkan untuk menentukan apa yang harus mereka kerjakan atau tidak mereka kerjakan, sedangkan pengendalian dimaksudkan untuk menentukan bahwa tenaga kerja harus mengerjakan hal-hal yang telah di instruksikan. Fungsi pengendalian mencakup penilaian kinerja, pemeriksaan mutu, dan pengukuran hsil kerja, sedangkan fungsi pengarahan mencakup berbagai proses standar pedoman dan buku panduan. Pengarahan dan pengendalian dalam suatu bentuk jelas perlu mendapatkan kinerja yang terpercaya dan terkoordinasi.
3. Penetapan pola kerja yang efektif
Pada umumnya. Reaksi dari kebosanan kerja akan menghambat produktivitas kerja. Karena manajemen menyadari bahwa masalah bersumber pada cara pengaturan pekerjaan, teknik penetapan pola kerja antara lain:
1.
Memperkaya
pekerjaan, yaitu penyesuaian tuntutan pekerjaan dengan kemampuan tenaga kerja
2.
Manajemen
partisipatif, yaitu penggunaan berbagai cara untuk melibatkan pekerja dalam
pengambilan keputusan (decision making) yang mempengaruhi pekerjaan mereka.
3.
Mengalihkan
perhatian para pekerja dari pekerjaan yang membosankan kepada instrument waktu
luang untuk istirahat atau sarana lain yang lebih fantastis.
4. Kebajikan
Kebajikan
dapat didefenisikan sebagai suatu tindakan yang diambil dengan sengaja
oleh manajemen untuk mempengaruhi sikap atau perasaan para tenaga
kerja. Kebijakan adalah usaha untuk membuat tenaga kerja bahagia.
2.4 Contoh
kasus
Driver Fokus Kejar Target Poin
Pemerintah
harus segera menegaskan definisi “mitra pengemudi” ini, pasalnya para aplikator
kerap berlindung di balik kata “mitra” dan mengabaikan hak hak para driver
angkutan online.akhirnya gajipun ditentukan seenaknya “tidak jelas ,gimana
jaminan sosial bpjs nya gimana jaminan kecelakaan kerja dan hari tuaany juga
2.5 cara penyelesaian
Menurut
saya pemerintah harus lebih tegas mengatur naik turun nya gaji para angkutan
online agar mereka mendapatkan hak nya dengan jelas dan jika menurun kan harga
angkutan online pemerintah harus melihat sepadan atau tidak harga jika di turunkan
dan pemerintah juga harus memberi jaminan sosial dan jaminan kecelakaan atau
jaminan hari tua kepada para angkutan online agar pekerjaan meraka lebih
terjamin
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN DAN SARAN
3.1
Kesimpulan
Berdasarkan
uraian dari berbagai pendapat dari para ahli yang berbicara mengenai motivasi
dan kenerja sangat mempengaruhi terhadap kinerja pegawai maka
penulis menyimpulkan sebagai berikut :
1. Motivasi
adalah sesuatu yang timbul dari dalam diri sebagai sebuah kekuatan seseorang
secara sadar untuk melakukan aktifitas yang dapat menhasilkan suatu perubahan
secara nyata untuk membatu dirinya sendiri dan juga orang lain dalam menangani
suatu permasalahn yang dihadapinya sehingga dapat memberikan kepuasa bagi
dirinya dan juga kepada masyarakat baik itu individu maupun kelompok
2. Pengetahuan
dan Ketrampilan seseorang akan terlihat nyata dalam tindakan dan
prilaku orang tersebut dalam melakukan suatu pekerjaan yang diberikan baginya,
3. Kebutuhan
fisiologis, keamanan dan keselamatan kerja, kebutuhan sosial, penghargaan dan
aktualisasi diri
4. Untuk
meningkatkan prestasi kerja yang baik maka perlu adanya tinjauan kembali Sumber
Daya Manusia yang ada untuk kembali mengadakan roling ditempat kerja atau
diadakan tes kenerja kembali sehingga dapat menghasilkan pegawai yang mampu
bekerja dengan cepat memiliki pengetahuan dan ketrampilan.
3.2
SARAN
Berdasarkan pada uraian
tersebut, maka penulis mengemukakan saran-saran sebagai berikut :
1. Hendaknya motivasi kerja berkembang pada kekuatan yang diubah pola kebutuhan
dan kepercayaan untuk bekerja
1. Hendaknya motivasi kerja berkembang pada kekuatan yang diubah pola kebutuhan
dan kepercayaan untuk bekerja
2. Hendaknya memotivasi
dilakukan dengan cara memenuhi kebutuhan dan kepuasan tenaga