Jumat, 22 Juni 2018

TUGAS PERILAKU ORGANIASI SEBELUM UAS

ETIKA BISNIS DALAM
 PT BNI
Disusun oleh
Nama      : Sandika ramadona
Npm        : 1721200072


Kata Pengantar

Asaalamualaikum Wr. Wb.

Puji syukur kehadirat Allah SWT, karena dengan segala rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan tugas Prilaku Organisasi tentang Mengelolah Konflik Antar Kelompok dalam PT BNI
Karya tulis ini disusun sebagai salah satu tugas yang diberikan oleh Dosen Charisma Ayu Pramudita, M.HRM. Sebagai tugas Prilaku Organisasi
Semoga Allah SWT berkenan membalas kebaikan yang telah diberikan kepada penulis, penulis menyadari bahwa karya tulis ini belum begitu sempurna, oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan demi penyempurnakan karya tulis ini, semoga karya tulis ini dapat bermanfaat bagi kita semua, Amin Yarobal Alamin.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb. 


Daftar Isi

Halaman Judul
Kata Pengantar
Daftar Isi
Bab I Pendahuluan
Latar Belakang
1.1            Rumusan Masalah
1.2            Tujuan Penulisan
1.3            Manfaat Penulisan
Bab II Pembahasan
2.1 Penertian Konflik antar Kelompok
2.2 Penyebab Konflik antar Kelompok     
2.3 Dampak Konflik antar Kelompok
2.4 Contoh Konflik antar Kelompok
          2.4.1 Konflik antar Individu dan Kelompok
2.5 Cara Menanggulangi Konflik antar Kelomkapok
          2.5.1  Cara Menangulangi kasus Pt BNI
          2.5.2 Saran dari kasus PT BNI
Bab III Pentup Kesimpulan dan Saran
3.1 Kesimpulan

3.2 Saran
Daftar pustaka
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Organisasi terdiri dari berbagai macam komponen yang berbeda dan salingmemiliki ketergantungan dalam proses kerja sama untuk mencapai tujuan tertentu.Perbedaan yang terdapat dalam organisasi atau kelompok, sering kali menyebabkanterjadinya ketidak cocokan dan akhirnya menimbulkan konflik. Marquis & Huston  mengemukakan bahasa konflik merupakan sebagaimasalah internal dan eksternal yang terjadi akibat dari adanya perbedaan pendapat,nilai%nilai, atau keyakinan dari dua orang atau lebih. Konflik dalam sebuah organisasi di anggap $ajar karena di dalam organisasi terdiridari berbagai macam latar belakang suku, agama, etnis, budaya, sosial, ekoanomi, politik,dan bahkan negara yang berda%beda. Organisasi yang pada umumnya memiliki tingkatheteroginitas tinggi, sangat potensial terhadap munculnya konflik baik konflik indi'idumaupun konflik organisasi. Dalam interaksi sosial anatar indi'idu atau antar kelompokatau kombinasi keduanya, sebenarnya konflik merupakan hal yang alamiah.onflik yang muncul dalam suatu organisasi akan mengganggu kelancaranhubungan antar indi'idu anggota organisasi. )pabila hubungan antar indi'idu tergangguakibat adanya konflik, maka pribadi%pribadi yang berkonflik akan merasakan suasanakerja dan suasana psikologis tertekan, sehingga konflik dapat menjadi masalah seriusdalam setiap kelompok tanpa peduli apa pun bentuknya, jika konflik tersebut dibiarkan berlarut-larut tanpa penyelesaian.Makalah ini mencoba menyajikan bagaimanana suatu konflik timbul dan berakhirdengan adanya suatu penyelesaian.
                                         
1.1  Rumusan Masalah
1.1.1    Penertian Konflik antar Kelompok?
1.1.2    Penyebab Konflik antar Kelompok?
1.1.3    Dampak Konflik antar Kelompok?
1.1.4    Contoh Konflik antar Kelompok?
1.1.5    Cara Menanggulangi Konflik antar Kelompok?

1.2  Tujuan Penulisan
1.2.1    Untuk mengetahui pengertian dari Konflik antar Kelompok
1.2.2    Untuk mengetahui penyabab dari Konflik antar Kelompok
1.2.3    Untuk mengetahui dampak dari Konflik antar Kelompok
1.2.4    Untuk mengetahui Contoh Konflik antar Kelompok
1.2.5    Untuk mengetahui cara Menanggulangi Konflik antar Kelompok

1.3  Manfaat Penulisan
Dengan adanya penulisan ini di harapkan bisa menjadi pedoman bagi kita untuk dapat menghindari Konflik antar Kelompok, agar produktivitas kita dalam bekerja dapat meningkat, dan memberikan wawasan kepada para pembaca mengenai Konflik antar Kelompok dan bagaimana cara memanagemen stress kerja.


BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Penertian Konflik antar Kelompok
          Konflik antar kelompok adalah pertentangan yang terjadi antara dua kelompok atau lebih yang disebabkan oleh kepentingan yang sama. Penyebab konflik dapat berasal dari faktor internal dan eksternal kelompok. Konflik antar kelompok memiliki dampak bagi kelompok, baik yang menang maupun kalah. Bagi yang menang dapat meningkatkan loyalitas dan identitas sosial dan bagi yang kalah dapat menimbulkan perpecahan dalam kelompok. Untuk mengurangi konflik, ada beberapa langkah, yaitu melakukan kontak (komunikasi), berunding, menerima dan melakukan hasil kesepakatan bersama dan melakukan evaluasi.

2.2 Penyebab Konflik antar Kelompok
  • Saling ketergantungan
  •  Perbedaan dalam tujuan
  •  Perbedaan dalam persepsi
  •  Terbatasnya sumber daya
  •  Struktur imbalan yang berbeda antar Kelompok

2.3 Dampak Konflik antar Kelompok
·     Konflik hanya merugikan organisasi, karena itu harus dihindarkan dan ditiadakan.
·    Konflik ditimbulka karena perbedaan kepribadian dan karena kegagalan dalam kepemimpinan.
·   Konflik diselesaikan melalui pemisahan fisik atau dengan intervensi manajemen tingkat yang        lebih tinggi.

2.4 Contoh Konflik antar Kelompok
          2.4.1 Konflik antar Individu dan Kelompok
PT Bank BNI (Tbk) Cabang Denpasar diminta Bank Indonesia (BI) untuk segera menyelesaikan persoalan nasabah yang menjadi anggota perhimpunan 104 pemilik Bali Kuta Residence (BKR) yang telah melayangkan dua kali somasi.

Permintaan tersebut disampaikan BI Wilayah Bali-Nusa Tenggara menanggapi somasi ratusan pemilik sertifikat BKR kepada BNI 46 Cabang Denpasar. Dalam surat tegurannya, BI meminta BNI berpegang pada Peraturan Bank Indonesia (PBI) No 7/7/PBI/2005 tentang penyelesaian pengaduan nasabah.

Selain itu, penyelesaian masalah tersebut agar mengacu PBI No 10/10/PBI/2008 tentang perubahan penyelesaian pengaduan nasabah. Teguran BI dilayangkan lewat surat No 14/2/DPBI/TPBI-6/Dps tanggal 2 Mei 2012, ditandatangani Asisten Direktur BI Wilayah Bali-Nusa Tenggara, Edwin Nurhadi.

Surat ditujukan kepada bank plat merah itu yang beralamat di Jalan Raya Puputan, Renon, Denpasar, dengan tembusan para pemilik BKR melalui kuasa hukumnya, Agus Samijaya.

Dalam suratnya, BI selaku pengawas perbankan meminta BNI segerat melaporkan kronologis permasalahan dan tindak lanjut yang sudah dilakukan. "Laporan itu harus dilengkapi dengan salinan bukti dokumen yang sudah dilegalisir," kata Agus Samijaya mengutip surat BI, Jumat (4/5/2012).

Langkah BI tersebut dinilai responsif sehingga kerugian yang lebih besar di pihak nasabah bisa dicegah. Seperti diketahui, sebelumnya 104 pemilik BKR mensomasi BNI hingga dua kali. Mereka meminta agar BNI menyerahkan 104 sertifikat yang telah dibayar lunas.

Menurut mereka, 104 kamar di BKR tersebut tidak termasuk aset yang dijaminkan oleh PT DAB (Dwimas Andalan Bali) selaku pengembang BKR yang dinyatakan pailit.

Dalam somasi yang dikirimkan, BNI diminta segera menyerahkan 104 sertifikat rumah susun BKR kepada pemiliknya, bukan kepada kurator untuk dilelang. BNI juga dituding terlibat mafia kepailitan dan melanggar UU Kepailitan dan perbankan.

Sementara, kuasa hukum BNI, Sanjaya Dwijaksara berjanji menjawab somasi tersebut secepatnya. Soal penahanan sertifikat 104 pemilik kondotel BKR ini, Sanjaya mengatakan, semua sertifikat dimaksud masih atas nama PT DAB. "Semua aset dalam boedel paolit itu merupakan kewenangan kurator yang akhirnya melakukan pelelangan

2.5 Cara Menanggulangi Konflik antar Kelomkapok
              2.5.1  Cara Menangulangi kasus Pt BNI
      PT Bank BNI (Tbk) harus segera menyelesaikan persoalan nasabah yang menjadi anggota perhimpunan 104 pemilik Bali Kuta Residence(BKR) yang telah melayangkan dua kali somasi.
Permintaan tersebut disampaikan BI Wilayah Bali-Nusa Tenggara menanggapi somasi ratusan pemilik sertifikat BKR kepada BNI 46 Cabang Denpasar. Dalam surat tegurannya, BI meminta BNI berpegang pada Peraturan Bank Indonesia (PBI) No 7/7/PBI/2005 tentang penyelesaian pengaduannasabah.

Selain itu, penyelesaian masalah tersebut agar mengacu PBI No 10/10/PBI/2008 tentang perubahan penyelesaian pengaduan nasabah. Teguran BI dilayangkan lewat surat No 14/2/DPBI/TPBI-6/Dps tanggal 2 Mei 2012, ditandatangani Asisten Direktur BI Wilayah Bali-Nusa Tenggara, Edwin Nurhadi.

                2.5.2 Saran dari kasus PT BNI
Sebaiknya manajemen pt bni harus cepat menanggapi masalah ini dan cepat menanggulangi permasalahan pt bni. Sehingga kerugian yang lebih besar di pihak nasabah bisa dicegah. Seperti diketahui, sebelumnya 104 pemilik bkr mensomasi bni hingga dua kali
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN DAN SARAN
            
3.1 Kesimpulan      

Konflik ini bisa jadi baik atau buruk tergantung pada dampaknya bagi pencapaian tujuan keloompok. Konflik yang berguna mewakili konfrontasi antara kelompok yang meningkatkan dan menguntungkan kinerja kelompok. Konflik yang tidak berguna akibat dari konfrontasi atau interaksi antara kelompok yang menghambat pencapaian tujuan kelompok. Namun tanpa adanya konflik akan ada rasa tidak memerlukan perubahan, dan perhatian tidak akan tertuju pada masalah.
3.2 Saran

Konflik terjadi karena adanya pertentangan atau antogonistik  yang terbentur satu sama lain. Konflik dalam Kelompok tidak bisa dihindari. Sebaiknya konflik itu diusahakan untuk dicarikan jalan keluarnya dan menjadi pembelajaran untuk membangun lebih baik lagi dalam suatu Kelompok tersebut. Karena menghindari konflik tidak dapat membawa manfaat dalam jangka panjang, ini bisa dipastikan bekerja sebagai pemecahan dalam jangka pendek. Bagaimanapun, menghindari konflik dapatb diartikan suatu persetujuan atau kurangnya keteguhan. Selain itu konflik dapat diatasi dengan saling berkompromi yaitu tidak melihat siapa pemenang maupun pecundang namun mencari jalan yang efektif untuk tetap dapat menjalankan tujuan kelompok bersama.


DAFTAR PUSTAKA
https://ekbis.sindonews.com/read/624056/33/konflik-nasabah-bni-ditegur-bi-1336130004